NILAI FILOSOFIS TEMA KLUTHEKAN
DALAM PAGELARAN KARAWITAN DI ISI
SURAKARTA
Laporan
ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Apresiasi Seni Karawitan
Dosen
Pengampu: Waluyo Sastro Sukarno S.Kar., M.Sn
Disusun oleh :
Wahyu Nurul Mubarokah ( A 510120253 )
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
2014
PEMBAHASAN
Yang
menjadi pokok pembahasan pada laporan ini adalah seni karawitan di teater kecil yaitu :
Komposisi
karawitan
“KLUTHEKAN”
Melihat
suasana warung makan yang sederhana namun sangat semrawut mungkin kebanyakan
orang mengganggap itu itu suasana yang membosankan. Dari hal kecil akan
menjadi sesuatu hal yang besar dikala kita dapat menyadari akan kekurangan dan mengembangkan dengan potensi yang ada. Terkadang banyak hal yang tak berguna tetapi mampu menghasilkan sesuatu hal yang
luar biasa jika kita dapat mengeksplornya, semua itu akan ada manfaatnya oleh
karena itu perlu dipahami dan diyakini dengan perbuatan”.
Hal yang kita fikir
adalah suatu sampah yang tak ada nilainya terkadang mampu menghasilkan suatu
hal yang indah apabila kita mampu memanfaatkanya. Penyajian yang di sajikan melalui drama dan alunan
musik dari beberapa botol bekas yang di pukul sehingga dapat menghasilkan
suara yang berbeda - beda apabila diperlakukan dengan berbagai variasi dapat menghasilkan musik yang mampu menggambarkan
suasana warung makan yang biasa ada di pinggir jalan.
Hal ini mengibaratkan juga dengan kehidupan, apabila kita tidak
mengisi kehidupan kita dengan hal - hal
yang tidak bermakna maka tidak akan menghasilkan irama hidup yang bahagia.
Hidup untuk dijalani dan dimanfaatkan
sebaiknya, jangan menyia – nyiakan waktu. Indah atau tidak sebuah karya akan lebih bermakna
jika kita mau dan mampu menyajikan dengan cara yang unik dan berbeda.
Selain itu diiringi dengan suara gemuruh air
yang dipanaskan mampu menggambarkan suasana malam hari dilanjutkan peniupan
botol berkas secara bervariasi membuat penampilan semakin unik. Ada juga suara lain
seperti suara sendok gelas yang disajikan secara alami. Di bagian akhir
penampilan ada nyanyian “kluthekan” yang dinyanyikan sahut - sahutan secara
indah dan teratur.
Apabila dihubungkan dengan kehidupan
lingkungan, tema ini juga berpesan untuk selalu menjaga lingkungan. Keadaan
industri yang semakin maju telah merusak keseimbangan alam. Produksi bahan
plastik yang sulit diurai telah mengganggu alam. Plastik akan terurai jika
telah terkubur ratusan tahun. Oleh karena itu jangan langsung membuang plastik
tersebut, karena plastik masih bisa dimanfaatkan untuk hal lain. Botol juga bahan yang sulit didaur ulang akan tetapi
apabila kita mau dan mampu memanfaatkannya dapat dijadikan sebuah karya yang
indah dan unik.
Penyajian
karya yang bertema “kluthekan” ini sangat sederhana namun ditampilkan melalui
sebuah drama dan musikal dari bahan - bahan yang sering dijumpai di warung
makan mampu menggambarkan bagaimana suasana warung makan yang sederhana dan
semrawut. Menurut saya ini sebuah tampilan yang
unik dan menghibur mampu menginspirasi bahwa karya seni itu tidak harus
menggunakan alat - alat yang modern atau tradisional saja akan tetapi dengan
bermodal barang – barang bekas mampu menghipnotis para penonton dan pencinta
musik pada khususnya untuk menikmatinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar